Brio


Pilihan Warna


Type Harga Harga Special
BRIO SATYA S MT Rp. 167.900.000,00
BRIO SATYA E MT Rp. 182.800.000,00
BRIO SATYA E CVT Rp. 198.300.000,00
BRIO RS MT Rp. 243.100.000,00
BRIO RS CVT Rp. 253.100.000,00

Download Brosur  

INFORMASI


Honda Brio didatangkan utuh (CBU) dari Thailand oleh Honda Prospect Motor 2012 silam. Mesinnya 1,3-liter kala itu, dengan pilihan transmisi manual dan otomatis. Tahun 2014, Honda memutuskan merakitnya secara local (CKD) dan mulai bermain dalam segmen Low Cost Green Car (LCGC) melalui senjata adalannya, Brio Satya. Mesin L13 diganti L12 yang sedikit lebih kecil kapasitas dengan fitur juga sedikit lebih lengkap dari versi CBU.

Di tengah kompetisi berat antar sesama LCGC, Satya mampu menunjukkan berbagai keunggulan. Mulai dari mesin terbesar (1,2-liter 4-silinder), performa terbaik, impresi berkendara paling menyenangkan dan tak kalah irit dari para pesaingnya bermesin 3-silinder. Namun sayang, tidak ada opsi transmisi otomatis untuk Satya saat itu.

Perubahan penting pun dilakukan Honda untuk seluruh varian Honda Brio, tepatnya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016. Penyegaran bagian wajah diikuti penggantian desain dasbor sama seperti milik Mobilio. Paling signifikan, penggunaan CVT sebagai pilihan menggantikan transmisi otomatis konvensional. Tidak ada lagi varian Brio bermesin 1,3-liter, sehingga konsumen harus menerima pilihan satu mesin 1,2-liter saja. Untuk Brio non-LCGC, namanya berubah menjadi Brio RS dengan tampilan lebih sporty.

Brio RS terdiri dua varian, tipe transmisi manual dan CVT. Perbedaan dengan Brio LCGC atau Satya tidaklah banyak. Dari sisi mekanis, bahkan tidak ada beda sama sekali. Sama-sama menggendong mesin L12B 4-silinder 1,2-liter dan transmisi manual maupun CVT. Honda hanya membedakan RS dengan memberi setelan suspensi lebih keras agar pengendalian semakin baik. Tampilan dibedakan headlamp projector, side skirt dan garnish di kaca belakang. Penggunaan pelek ring 15-inci dengan ban 185/55 lebih besar dari Satya yang hanya berukuran 175/65 R14.

Di ajang GIIAS 2017, Honda memberikan sedikit perubahan pada BRio RS bertransmisi CVT, dengan menambahkan garnish di bagian bawah depan dan belakang. Untuk membedakan lebih lanjut, mobil ini tersedia dalam pilihan warna Phoenix Orange Pearl. Kelir ini terinspirasi dari warna Honda Jazz terbaru. Selain itu, namanya pun ditambahkan menjadi Honda Brio RS Special Edition.

Diposisikan sebagai compact hatchback di bawah Honda Jazz, mobil imut ini telah sukses masuk 5 besar produk Honda terlaris di Indonesia sekarang. Harganya tergolong sepadan dengan segala fitur ditawarkan.

Seluruh varian Brio dibekali mesin sama, L12 4-silinder 1,2-liter. Tenaga 90 PS dan torsi 110 Nm terbilang sangat cukup untuk pemakaian dalam kota. Sekarang sudah dipasangkan dengan transmisi otomatis CVT, yang memberikan kehalusan berkendara dan efisiensi bahan bakar lebih baik. Layaknya mesin berkapasitas kecil, terasa kekosongan tenaga di putaran rendah. Tenaganya baru terasa mulai dari 2.000 rpm hingga menjelang torsi puncak di 4.800 rpm.

Rasio CVT yang berubah-ubah, menjamin putaran mesin sesuai dengan rasio gigi yang tepat. Itulah mengapa perpindahan giginya tidak terasa. Konsumsi bahan bakar hasil dari pengujian kami mencapai 13,1 km/liter untuk rute dalam kota yang lumayan padat. Sedangkan pengujian luar kota didapat angka 23,8 km/liter.

Sistem rem ABS baru ada di Brio Satya tipe E CVT hingga Brio RS. Satya tipe S dan E M/T belum dilengkapi sistem ini, melainkan hanya berpaku pada dua airbag saja. Untuk mengurangi resiko kemalingan, sudah ada immobilizer dan alarm. Sebagai mobil yang masuk kategori murah, fitur keselamatan tergolong cukup dan sesuai apa yang dibutuhkan.

Bantingan Honda terkenal keras tapi stabil. Image yang terbangun tentang karakter suspensi Honda dapat juga dirasakan di Brio. Tidak terlampau kaku, per dan shock absorber masih memberikan rebound yang wajar. Konstruksi suspensi tergolong umum yaitu, MacPherson Strut di depan dan torsion beam di belakang. Pergerakan kemudi diikuti respon cepat roda untuk menghasilkan kelincahan yang mengasyikkan. Tapi harap hati-hati saat melewati jalanan rusak. Karena ground clearance pendek, kerap membuat kolong mobil beradu dengan permukaan jalan.

Sistem rem ABS baru ada di Brio Satya tipe E CVT hingga Brio RS. Satya tipe S dan E M/T belum dilengkapi sistem ini, melainkan hanya berpaku pada dua airbag saja. Untuk mengurangi resiko kemalingan, sudah ada immobilizer dan alarm. Sebagai mobil yang masuk kategori murah, fitur keselamatan tergolong cukup dan sesuai apa yang dibutuhkan.

Seluruh varian Brio dibekali mesin sama, L12 4-silinder 1,2-liter. Tenaga 90 PS dan torsi 110 Nm terbilang sangat cukup untuk pemakaian dalam kota. Sekarang sudah dipasangkan dengan transmisi otomatis CVT, yang memberikan kehalusan berkendara dan efisiensi bahan bakar lebih baik. Layaknya mesin berkapasitas kecil, terasa kekosongan tenaga di putaran rendah. Tenaganya baru terasa mulai dari 2.000 rpm hingga menjelang torsi puncak di 4.800 rpm.

Rasio CVT yang berubah-ubah, menjamin putaran mesin sesuai dengan rasio gigi yang tepat. Itulah mengapa perpindahan giginya tidak terasa. Konsumsi bahan bakar hasil dari pengujian kami mencapai 13,1 km/liter untuk rute dalam kota yang lumayan padat. Sedangkan pengujian luar kota didapat angka 23,8 km/liter.